Kamis, 31 Mei 2012

Teknologi Informasi dan Perkembangan Akuntansi

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

PENDAHULUAN

Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.

A. Akuntansi Dan Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi  telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
  • Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
  • Bermanfaat (usefull).
  • Menambah produktifitas (Increase productivity).
  • Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
  • Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Fungsi Sistem Informasi

Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organsisasi telah berevolusi mulai dari srtuktur organisasi sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
  1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
  2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
  3. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
  4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Otomasi Kantor Dan Perlunya Otomasi Kantor
Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk penyajian informasi kepada para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe sistem informasi. TI mencakup komputer dan juga teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Teknologi seperti mesin pembaca kode bar dan peralatan scanning, dan protokol-protokol komunikasi dan standar-standar seperti ANSI X.12, penting bagi otomasi kantor.
Contoh Tentang Teknologi Tanggap Cepat

Istilah sistem tanggap cepat-Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan yang ‘cepat’ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakantotal quality performance(TQP) perusahaan. TQP (Total Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai “obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP adalah strategi untuk dapat bertahan hidup.
Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu :
1. Just In Time (JIT)
Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time(JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat persediaan tertentu.
Cirinya :
  • Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
  • Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
  • Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
  • Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
  • Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini.
2. Web Commerce
Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun penyedia barang.
Keuntungan bagi konsumen :
  • Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi produk.
  • Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan  dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
  • Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan.
Keuntungan bagi penyedia barang :
  • Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.
  • Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
  • Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu komputer desktop.
  • Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
  • Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara cepat.
Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam pembelian melalui  Web adalah aspek keamanan dan perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria.
3. Electronic Data Interchange (EDI)
Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia(orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
  • Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
  • Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
  • Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.
Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat dilakukan tanpa keterlibatan manusia.
4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM biasanya :
  • Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design-CAD).
  • Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
  • Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan  CIM yaitu :
  • Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen-komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software.
  • Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
  • Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting.
Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan.
5. Electronic Funds Transfer (EFT)
Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.
Cirinya :
  • Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
  • Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
  • Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
  1. FedWire,  merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka.
  2. Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS.
  3. Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari  (same day settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England.
B. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem

Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem yang menurut sudut pandang akuntan atau auditor, dilakukan secara profesional. Akuntan-akuntan dapat melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun secara ekstern sebagai konsultan.
Tujuan Dari Hakikat Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
1. Analisis system
Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah imbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
  • Untuk meningkatkan kualitas informasi.
  • Untuk meningkatkan pengendalian intern.
  • Untuk meminimalkan biaya.
Tujuan-tujuan ini saling berhubungan dan kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Perihal untung rugi harus ditentukan dalam memilih antara tujuan kehematan dengan kemanfaatan, atau antara kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi kompleks. Kadang-kadang, metode evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f aktor-f aktor yang terlibat sulit untuk dikuantifikasi.
2. Perancangan system
Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem.
Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru.
Masalah-masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahan-perubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan.
Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama dengan para pemakai.
Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai(user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi akuntansi, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi akuntansi yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardware maupun software) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
  2. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat.
  3. Pengembangan sistem informasi akuntansi dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.
SUMBER DATA REFERENSI : http://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-perkembangan-sistem-akuntansi/

http://www.scribd.com/doc/33211434/Penggunaan-Teknologi-Informasi-Dalam-Sistem-Informasi-Akuntansi

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari%281%29.pdf

http://syaifulali.wordpress.com/2010/03/16/akuntansi-dan-teknologi-informasi/

http://diahlittlestar.blogspot.com/2010/05/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html

http://blog.re.or.id/fungsi-utama-sistem-informasi-akuntansi.htm

Peran Teknologi Informasi dalam Akuntansi

Peranan Teknologi Informasi dalam Akuntansi

Perkembangan TI yang pesat juga mengakibatkan perubahan signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan TI mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Perkembangan SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit. Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasiskomputer, CISA, dan web trust audit.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992).

Tonggak sejarah akuntansi dimulai sejak tahun 1494, yaitu ketika Luca Pacioli memperkenalkan sistem doble entry book keeping. Akan tetapi, praktik akuntansi sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum itu. Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wavemenyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi.

Pada masa bercocok tanam paradigma terhadap penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi alam. Orang belum mengenal teknik untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Teknologi pada masa itu masih bersifat fisik sehingga teknologi informasi masih tertulis dan dikembangkan untuk membuat catatan akuntansi. Pada masa itu teknologi akuntansi masih sangat sederhana. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah dianggap cukup. Dengan sistem ini orang hanya memerlukan informasi mengenai berapa aset dan utangnya pada suatu saat tertentu. Orang belum berpikir mengenai berapa perubahan kekayaannya dan apa penyebab perubahan tersebut.

Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Kantong-kantong industri mulai bermunculan dan pertukaran dengan uang semakin berkembang.

Pada masa ini teknologi akuntansi dengan single entry book keeping sudah tidak memadai dalam penyediaan informasi akuntansi. Orang mulai memerlukan informasi mengenai berapa pendapatan yang diperolehnya selama suatu periode tertentu dan berapa perubahan kekayaan yang dimiliki. Pada era ini sistem doble entry book keeping mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli meskipun bukan dia penemu sistem ini. Karena kebutuhan manusia akan informasi semakin kompleks, maka sistem doble entry book keepingmengalami perkembangan. Mulai dari teknik pembukuan sampai dengan metode akuntansi yang kompleks seperti akuntansi untuk inflasi, dana pensiun,leasing, dan lain-lain (Belkaoui, 2000). Pada masa ini sistem informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan mesin hitung ataupun kalkultor.

Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Padaera ini teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu.

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas.

Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses padarealtime, dan memungkinkan network.

Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit.

Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada inputdan output. Jika dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar.

Ketika organisasi memperluas penggunaan TI mereka pengendalian internal sering ditanamkan di dalam aplikasi yang hanya terlihat dalam format elektronik. Ketika dokumen sumber yang tradisional, seperti faktur, pesanan pembelian, arsip penagihan, dan arsip akuntansi, seperti jurnal penjualan, daftar persediaan, dan lainlain hanya dalam format elektronik auditor harus mengubah pendekatan audit. Pendekatan ini sering disebut denganauditing through the computer. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan modul audit tertanam.

Pada auditing with computer untuk membantu pelaksanaan keseluruhan program pengauditan digunakan mikro komputer. Auditing with computer dimaksudkan untuk melakukan otomatisasi terhadap proses pengauditan. Mikro komputer akan mentransformasi beberapa fungsi audit. Auditing with computer menggunakan software untuk melaksanakan pengujian terhadap pengendalian intern organisasi klien (termasuk compliance test) dan pengujian substantif terhadap catatan dan file klien.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa auditing with computer mengarah pada penerapan expert system di dunia pengauditan. Expert system adalah program komputer yang berciri intensif-pengetahuan yang menangkap keahlian manusia dalam wilayah pengetahuan yang terbatas. Pada expert system pengetahuan manusia dimodelkan atau direpresentasikan dalam satu cara yang bisa diproses oleh komputer. Kondisi-kondisi dalam penyusunan laporan keuangan dieksekusi dalam konstruksi IF-THEN. Jika kondisi adalah benar (true), maka suatu tindakan dilakukan.

Standar profesional akuntan publik menyatakan bahwa pekerjaan audit harus dilakukan oleh seorang auditor atau lebih, yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Namun, untuk keperluan EDP audit, maka auditor yang bersangkutan selain memiliki keahlian audit dan akuntansi juga harus memiliki keahlian komputer. Lebih-lebih jika auditor akan melakukan audit yang through dan within the computer.

sumber data : ejournal.unud.ac.id
 http://rizkiarga.blogspot.com/2010/10/peranan-teknologi-informasi-dalam.html

Manfaat Teknologi Informasi Bagi Sorang Akuntan

Manfaat Teknologi Informasi Bagi Sekretaris dan Akuntan

Bukan hal baru lagi jika perkembangan Teknologi Informasi dewasa ini terjadi begitu cepatnya. Mau tidak mau kita harus selalu siap menghadapi perubahan yang terjadi setiap saat, terlebih lagi setelah maraknya penggunaan Internet. Bill Gates, pernah mengatakan :
” The internet will sweep over us like a tidal wave drowning everyone in it’s path not prepared to live in an information society”.
Internet akan menyapu kita seperti sebuah gelombang pasang yang menenggelamkan setiap orang yang dilewatinya yang tidak siap untuk hidup dalam sebuah masyarakat informasi. Barangkali ada baiknya pesan yang disampaikan seorang Bill Gates itu perlu kita renungkan.
Memang betul, bahwa saat ini kita hidup dalam era informasi. Siapa yang dapat menguasai informasi lebih cepat maka dialah yang akan lebih memiliki kesempatan. Mau tidak mau, siap atau tidak siap kita akan hidup dalam masyarakat informasi.

Bagaimana peran serta manfaat Teknologi Informasi dalam sebuah perusahaan termasuk untuk para penggeraknya ?Seorang pimpinan perusahaan perlu kiranya untuk terus mengikuti perkembangan dunia Teknologi Informasi, terlebih lagi untuk kalangan profesional yang aktivitas kerjanya selalu berhubungan dengan berbagai sarana, misalnya dengan komputer plus berbagai programnya. Aktivitas kerja seseorang yang menggunakan perangkat komputer akan lebih efisien dan efektif bila mereka betul-betul telah menguasai cara mengoperasikannya. Sebaliknya, seseorang akan bekerja lebih lamban dengan komputer bila ia kurang pandai dalam mengoperasikannya.

Seorang Sekretaris dalam sebuah perusahaan, diharapkan selalu tanggap dan cekatan dalam mengorganisir serta membantu pekerjaan sang pimpinan. Tugas Sekretaris membantu meringankan tugas pimpinan yang sekaligus merupakan perpanjangan dari pekerjaan pimpinan. Dengan demikian pimpinan dapat mengkonsentrasikan diri untuk melakukan tugas manajerial dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan baik.

Untuk menunjang aktivitas kerjanya maka diperlukan sarana penunjang, seperti komputer. Sang Sekretaris akan lebih mudah untuk melakukan pengolahan sebuah database yang penting bagi aktivitas sang pimpinan jika ia mampu mengoperasikan program yang dikhususkan bagi pengolahan data seperti Microsoft Access dan lain sebagainya. Pengaturan jadwal kegiatan yang harus dijalani oleh sang pimpinan akan dapat lebih tertata dengan baik, lengkap dan mudah dikelola oleh sang Sekretaris apabila ia menguasai program yang khusus dirancang untuk mempermudah pekerjaannya, seperti Microsoft Outlook/ Express atau program lainnya. Begitupula perannya yang cukup strategis dalam membina hubungan dengan relasi-relasi penting. Bukankah akan lebih mudah, efisien dan efektif jika seorang Sekretaris memanfaatkan kegunaan Electronic Mail (E-mail) dalam membantu aktivitasnya?.

Selain itu ketatnya persaingan antar perusahaan serta berbagai informasi yang berkaitan dengan inovasi perusahaan kompetitor patut diketahui pula oleh seorang Sekretaris, ia tidak hanya berperan sebagai pendamping sang pimpinan saja. Melainkan diperlukan juga sebagai orang yang mampu memberikan pemikirannya dalam merumuskan sebuah keputusan yang akan diambil oleh sang pimpinan.
Jadi bagaimana mungkin seorang Sekretaris dapat berperan lebih optimal, jika internet saja masih merupakan hal yang asing baginya ? Belum lagi kecenderungan e-commerce yang tengah berkembang.
Begitu pula dengan seorang Akuntan yang berfungsi untuk melakukan pengidentifikasian, pencatatan segala kejadian-kejadian atau transaksi dalam sebuah perusahaan hingga menyajikannya dalam sebuah laporan keuangan guna dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal tersebut akan dapat lebih mudah dan cepat disajikan apabila seorang Akuntan tersebut juga menguasai dalam mengoperasian sebuah program yang menunjang bagi pengolahan transaksi yang terjadi dalam aktivitas perusahaan, hingga menjadi sebuah laporan keuangan. 

Saat ini banyak sekali program yang disediakan bagi para professional yang ingin menyajikan sebuah laporan keuangan. Berbagai program dirancang sesuai dengan kebutuhan serta jenis perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, Perusahaan dagang, maupun jasa. Selain itu bisa disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang berskala besar maupun kecil.

Beberapa program yang dirancang dan mulai banyak digunakan khusus mengolah transaksi sebuah perusahaan antara lain seperti MYOB Accounting, Dac Easy Accounting for Windows (DEA), Sofi, Accpac Simply Accounting, Quicken, Peacthree, Ubs, Crystal Report dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, MYOB Accounting yang merupakan salahsatu program komputer Akuntansi terpadu standar dengan berbasis Windows dari MYOB Limited. Produk yang dikeluarkan oleh MYOB antara lain seperti MYOB Accounting (plus), MYOB Premier Acounting, MYOB Asset Manager dan MYOB Retail Manager. Software tersebut cocok diterapkan untuk kondisi bisnis di Indonesia untuk skala kecil maupun menengah. Berbagai keunggulan yang dimilikinya adalah penggunaan yang relatif mudah dan dapat dikuasai dalam waktu relatif singkat, menampung transaksi hingga milyaran rupiah, serta direkomendasi dapat diterapkan pada 105 jenis perusahaan. Begitu pula dengan program Akuntansi lainnya yang memiliki berbagai kelebihannya masing-masing.

Belum lagi dengan tren keterbukaan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat ini dengan menampilkan laporan keuangannya (Annual Report) dalam sebuah web site yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Keterbukaan dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan sangat diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti para investor atau pemilik modal, kreditor/bank, kalangan akademik, dan lain sebagainya. Dengan disajikannya laporan keuangan dalam sebuah web site yang dikelola oleh suatu perusahaan tentu diperlukan seorang Akuntan yang sekaligus memiliki pengetahuan dalam pengelolalan sebuah web site.

Dari dua contoh diatas, baik seorang Sekretaris maupun Akuntan tetap dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan Teknologi Informasi demi menunjang aktivitas kerja sehari hari, tak terlepas juga bagi profesi lainnya.

Lalu bagaimana caranya menjadi seorang Akuntan dan Sekretaris yang selalu mengikuti perkembangan Teknologi Informasi ? Mudah saja, bagi seorang Akuntan, maka tinggal menggabungkan antara prinsip-prinsip standar Akuntansi yang berlaku kemudian pelajari beberapa program yang banyak digunakan saat ini. Selain itu penggunaan internet akan banyak membantu anda mendapatkan informasi guna meningkatkan wawasan anda sebagai seorang Akuntan maupun Sekretaris.

Sumber data :   http://ujanghidayatute.wordpress.com/2010/09/03/it-manfaat-teknologi-informasi-bagi-sekretaris-dan-akuntan/